Pages

Kamis, 19 Desember 2013

Semua terlaksana dengan sempurna bukan berati bisa tapi karena terbiasa melakukanya

RUDY HARTONO
( Maestro  Bulutangkis Indonesia ) 
MEDALI emas pertama untuk Indonesia di arena Olympiade di cabang bulutangkis, memang milik Rudy Hartono. Namun, Rudy memberi pengaruh besar untuk mendongkrak popularitas bukutangkis di tanah air, sehingga memungkinkan dilaksanakanya metode pembinaan berjenjang yang kini menghasilkan generasi emas Olympiade.
                Kemenangan Rudy Hartono di atas lapangan bulutangkis sempat menggeser popularitas sepakbola di masyarakat Indonesia. Bermula pada 1968, saat berumur 18 tahun, untuk pertama kalinya Rudy merebut gelar juara All England di Gedung Empire Pool, London. Ia adalah satu-satunya orang yang berhasil delapan kali menjadi juara All England, tujuh antaranya berturut-turut (1968-1974). Kalau saja saat itu bulutangkis sudah di pertandingkan di Olympiade, tak sulit baginya untuk meraih medali emas bagi Indonesia.
                Lahir di Surabaya, pada 18 Agustus 1949 dengan nama Nio Hap Liang. Ayahny a, Kurniawan, adalah pemilik klub tangkis Suryanaga, Surabaya. Dalam usia 15 tahun, Rudy sudah menjuarai kejuaraan Nasional Yunior. Ayunan tanganya yang menggenggam raket seperti gerakan jagoan kungfu. Kelembatan tanganya itulah yang mempesona para pendukungya. Hingga tahun 1976, arena bulutangkis sejagat adalah milik Rudy.
                Dan inilah salah satu profil orang sukses di kancah Negara Indonesia kita ini bahwa semuanya dilakukan Rudy bukan karena bisa melakukanya dengan sempurna tapi karena biasa melakukanya itulah yang membuat dia tau bagaimana seharusnya bermain dengan sempurna. Dan dari situlah harus dilakukan berkali-kali agar tau sudah seberapa hasil yang telah di capai. Jadi sukses itu karena terbiasa melakukanya tidak hanya sekedar  bisa.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About